BSIP JATIM GELAR PENGUATAN KAPASITAS PENERAP STANDAR DI TRENGGALEK
Trenggalek, 31 Januari 2024 - Penerapan standar instrumen pertanian merupakan salah satu komponen utama dalam rangka mendukung program Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi dan Jagung yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian. Penerapan standar instrumen pertanian yang tepat dapat membantu petani untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan daya saing. Standar instrumen pertanian juga memiliki peran penting dalam mendukung keamanan pangan. Standar ini dapat membantu memastikan bahwa produk pertanian aman dikonsumsi dan tidak mengandung bahan berbahaya. Menindaklanjuti hal tersebut BSIP Jawa Timur menggelar kegiatan "Penguatan Kapasitas Penerap Standar Pertanian" yang kali ini diselenggarakan di Kabupaten Trenggalek, tepatnya di Bukit Jaas Permai dengan diikuti oleh 150 peserta dari unsur petani, penangkar dan penyuluh. Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Trenggalek H. Mochamad Nur Arifin, SE, M.PSDM bersama dengan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kab. Trenggalek, Ir. Didik Susanto beserta jajaran serta Kepala Dinas Peternakan Kab. Trenggalek, Drs. Joko Susanto, M.PSDM. Dari BSIP Jawa Timur hadir Dr. Atekan, SP, M.Si selaku Kepala BSIP Jawa Timur beserta tim, serta Kepala BSIP Ruminansia Besar, drh. Dicky M. Dikman, M.Phill bersama jajaran.
Kepala BSIP Jawa Timur, Dr. Atekan, SP, M.Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan program strategis BSIP dalam rangka mendukung upaya khusus peningkatan produksi padi dan jagung. "Kegiatan ini kita rancang utamanya untuk mrningkatkan daya saing dan nilai tambah yang baik dari komoditas kita sehingga harapannya dapat meningkatkan pendapatan petani. Untuk mencapai hal tersebut tentunya tidak terlepas dari mutu produk pertanian kita. Dalam hal ini tentunya kami di BSIP senantiasa bersinergi dengan berbagai pihak untuk mendukung peningkatan nilai tambah komoditas pertanian". Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa BSIP Jawa Timur telah banyak melakukan kegiatan pendampingan, salah satunya adalah Taman Teknologi Pertanian (TTP) Trenggalek.
Bupati H. Mochamad Nur Arifin, SE, M.PSDM menyambut baik adanya kegiatan tersebut. "Ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian di bidang pertanian. Pertama adalah ketersediaan benih bermutu. Kedua adalah ketersediaan air dan saluran irigasi. Yang ketiga adalah ketersediaan pupuk. Keempat adalah biaya pasca panen. Dan yang kelima adalah pemasaran". Lebih lanjut Mas Ipin, sapaan akrab Bupati Trenggalek berharap agar seusai kegiatan hari ini, sudah ada keputusan terkait penangkar yang akan dilatih sampai dengan tahapan sertifikasi. Terakhir beliau menyampaikan bahwa indikator kesuksesan petani Kabupaten Trenggalek bukan hanya berkaitan produktivitas, namun adanya margin.
Memasuki sesi materi, dilaksanakan 2 sesi pemaparan. Sesi pertama adalah pemaparan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek, Ir. Didik Susanto yang menyampaikan tentang Program Kebijakan UPSUS Kabupaten Trenggalek dengan dimoderatori oleh Dr. Gunawan, M.Si. Sementara itu sesi kedua menyampaikan hal teknis terkait dengan standar instrumen pertanian khususnya Budidaya dan Perbenihan Padi dan Jagung. Dengan dimoderatori oleh Ratih Sandrakirana, SP, M.Sc, pada sesi ini disampaikan materi "Budidaya dan Perbenihan Padi" oleh Ardiansyah, S.ST serta "Budidaya dan Perbenihan Jagung" oleh Ali Ari Widodo, SP, MP. Menutup kegiatan Kepala BSIP Jawa Timur, Dr. Atekan, SP, M.Si berharap agar kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat kepada banyak pihak khususnya insan pertanian.