KOORDINASI PERCEPATAN PROGRAM PAT DI TRENGGALEK
Trenggalek, 7 November 2024 - Kepala BSIP Jawa Timur, Dr. Agus W. Anggara, S.Si., M.Si melaksanakan kegiatan koordinasi dalam rangka percepatan program pompanisasi untuk meningkatkan PAT padi di Kabupaten Trenggalek.
Dalam kunjungannya, Kepala balai yang didampingi oleh ketua Tim Kerja Program dan Evaluasi dan penjab kegiatan teknis BSIP Jatim TA. 2024, langsung melaksanakan pertemuan untuk koordinasi di kantor dinas pertanian dan pangan kabupaten Trenggalek. Adapun yang hadir pada pertemuan tersebut adalah plt. Kepala dinas pertanian dan pangan Imam Nurhadi, SP., M.Agr, jajaran KODIM 0806 Trenggalek yang diwakili oleh Pasiter Lettu Inf M. Anwar Idris .
Adapun topik yang dibahas meliputi pentingnya dukungan stakeholder di tingkat daerah khususnya Trenggalek dalam mendukung program kementerian pertanian yaitu pompanisasi untuk mendukung PAT, selain itu Luas Tambah Tanam (LTT) juga perlu dikawal sesuai dengan target yang telah ditentukan. Salah satu point penting yang dihasilkan dalam koordinasi ini adalah pentingnya penerapan teknologi yang murah dan ramah lingkungan, salah satunya yaitu penggunaan pompa air untuk irigasi dari dengan memanfaatkan tenaga surya (solar cell) hasil dari rakitan pemuda tani di wilayah Trenggalek.
Selanjutnya Kepala BSIP Jawa Timur beserta rombongan dari Dinas Pertanian berkessempatan untuk meninjau beberapa lokasi kegiatan dibidang pertanian yaitu yg pertama pengolahan pupuk organik di Poktan mugi lestari desa karangrejo kec kampak. Kegiatan pengolahan pupuk diMulai tahun 2019 dengan Kapasitas produksi mencapai 1 ton perminggu.
Kunjungan selanjutnya ke poktan Guyup Desa Ngrayung, Kec. Gandusari. Kali ini teknologi yang ditampilkan adalah budidaya padi hemat air dengan memanfaatkan arang sekam yang ditimbun dalam lapisan solum tanah sawah sebagai media penyimpan air.
Kunjungan selanjutnya yaitu monitoring kegiatan teknis balai TA. 2024 yaitu identifikasi SIP tanaman pangan komoditas padi serta pengujian dan penerapan SIP produk tanaman pangan yaitu beras. Dalam kunjungan dan monitoring di lapangan, Ka. Balai memberikan pengarahan terkait dengan pentingnya proses pendampingan pelaksnaan kegiatan yang outputnya adalah dokumen RSNI.