
POLRES MOJOKERTO LIBATKAN BSIP JATIM DALAM RAKOR DAN ANEV KETAHANAN PANGAN
Mojokerto, 22 Februari 2025 - Polres Mojokerto menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) dan Analisis Evaluasi (Anev) Program ketahanan pangan. Kegiatan ini dilakukan untuk mendukung program strategis pemerintah pusat dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Kegiatan yang digelar di Ruang Sanika Satyawadha Polres Mojokerto ini dipimpin langsung oleh Kapolres Mojokerto, Dr. Ihram Kustarto, S.H., S.I.K., M.Si., M.H., dan dihadiri oleh stakeholder terkait, diantaranya BSIP Jatim yang diwakili Koordinator IP2SIP Mojosari Dr. Lutfi Humaidi, M.Sc., Kadis Pertanian Kab. Mojokerto (Nuryadi, S.H., M.M.), Kepala Bulog Cabang Mojokerto (Muhammad Husin), Kepala BPS Mojokerto (Dwi Yuhenny, S.Si., M.M.), kapolsek se Kabupaten Mojokerto, perwakilan petani jagung, HKTI, serta perwakilan Pupuk Indonesia.
Kapolres Mojokerto, Dr. Ihram menjelaskan, untuk mendukung ketahanan pangan, Polres Mojokerto memanfaatkan 32,8 hektare lahan tidur yang tersebar di 14 kecamatan untuk ditanami jagung 3 bulan lalu. Untuk menanam jagung sampai panen, pihaknya bekerja sama dengan kelompok-kelompok tani (poktan).
“Jagung yang sudah kami tanam tersebut saat ini, 17,58 hektare sudah dipanen. Hasilnya mencapai 103,4 ton jagung pipilan basah. Sedangkan omzet panennya mencapai sekitar Rp 580 juta. Karena sebagian dibeli perusahaan untuk diolah menjadi benih jagung. Sedangkan hasil panen jagung lokal dibeli perorangan di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) Rp 5.500/Kg,”kata Kapolres Mojokerto Ihram.
Petani Mojokerto menjerit, harga jagung kenyataan di petani dibeli di bawah HPP. Bulog Didesak Serap Sesuai HPP. Muncul masalah pasca panen, siapa yang membeli dengan harga berapa, sehingga kami melakukan Rakor dan Anev untuk mencari solusi terbaik," jelas Kapolres Ihram.
Kepala Bulog Cabang Mojokerto Muhammad Husin dalam Rakor dan Anev tersebut membuat keputusan meskipun berdasarkan SK Kepala Bapanas nomor 18 tahun 2025 tentang HPP Jagung di Tingkat Petani, Bulog ditugaskan membeli jagung dari petani seharga Rp 5.500/Kg pililan jagung kering dengan kadar air maksimal 14%. Tetapi Bulog dalam Rakor ini memutuskan akan membeli hasil panen jagung langsung dari petani Rp 5.500/Kg, baik berupa pipilan basah maupun kering.