
RAPAT KOORDINASI PERCEPATAN LTT DAN OPLAH DI JATIM
Surabaya, 22 Juli 2025 - Sebagai upaya mempercepat realisasi Luas Tambah Tanam (LTT) dan Optimalisasi Lahan (OPLAH), Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian menggelar Rapat Koordinasi Percepatan LTT dan OPLAH. Acara berlangsung di Gedung Sebaguna Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur dan dihadiri oleh Dirjen Tanaman Pangan (Dr. Yudi Sastro, SP, MP), Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur (Dr. Ir. Heru Suseno, MT), Direktur Perlindungan Tanaman Pangan (Ardi Praptono), Tim Ahli Menteri (TAM) yang terdiri dari Prof. Dr. Ir. Muhammad Syakir, MS, Prof. Dr. Ir. Mat Syukur, MS, dan Brigjen TNI Ito Hediarto, serta serta perwakilan Dinas lingkup Pertanian Kabupaten/Kota se-Jawa Timur. Turut hadir dalam rakor tersebut Penanggung Jawab program swasembada pangan Kabupaten/Kota se-Jawa Timur termasuk Kepala BRMP Jawa Timur, Dr. Ismatul Hidayah, SP, MP yang didampingi oleh Dr. Ahmad Mualif Abdurrahman, S.Pt, M.Sc.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, Dr. Ir. Heru Suseno, MT melaporkan bahwa target LTT bulan Juli sebesar 119.106 hektare, dengan capaian saat ini sekitar 59 %. “Kami akan terus berupaya mengejar kekurangan tersebut agar target bisa tercapai,” tegasnya. Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Dr. Yudi Sastro, SP, MP, dalam arahannya menyampaikan bahwa capaian LTT nasional hingga saat ini berada di angka 49,74% sehingga diperlukan upaya khusus untuk mencapai target 100%. Beliau menekankan pentingnya dukungan penuh dari Dinas Pertanian Kabupaten/Kota untuk mendorong petani tetap menanam padi, di tengah persaingan dengan komoditas lain seperti tebu dan jagung. Setidaknya terdapat 4 strategi yang dapat ditempuh dalam percepatan LTT, yaitu: 1. Melakukan persemaian 15 hari sebelum panen, 2. Memaksimalkan pemanfaatan pompa air, irigasi perpompaan (irpom), dan sumur submersible, 3. Menanam padi gogo, serta 4. Updating data LTT.
SelanjutnyabTenaga Ahli Menteri bidang Pascapanen, Prof. Dr. Ir. Muhammad Syakir, MS menyampaikan bahwa Menteri Pertanian memberikan perhatian khusus pada Jawa Timur yang merupakan lokomotif dan barometer produksi pangan nasional. Untik akselerasi LTT melalui penyediaan benih ex situ. Sementara itu, Brigjen Ito Hediarto, TAM bidang hilirisasi pertanian menekankan bahwa produksi pangan Jawa Timur sangat menentukan kondisi pangan nasional. Beliau meminta agar tidak ada LBS yang menganggur untuk komoditi pangan utamanya padi. Selanjutnya Prof. Dr. Ir. Mat Syukur, MS, TAM bidang pengembangan kelembagaan dan pembiayaan menegaskan bahwa peran penyuluh pertanian harus dimaksimalkan untuk menggerakkan petani dan mempercepat pencapaian target LTT di lapangan.
Rapat dilanjutkan dengan diskusi yang membahas strategi percepatan LTT dan OPLAH di Jawa Timur. Diskusi ditujukan untuk menggali permasalahan dan langkah-langkah yang perlu di ambil untuk mencapai target LTT bulan Juli di Jawa Timur.