BSIP JATIM BERSAMA BSIP BUAH TROPIKA IMPLEMENTASIKAN AWM LALAT BUAH DI LOKASI ICARE
Pasuruan, 21 Mei 2024 - Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) merupakan salah satu faktor risiko dalam budidaya tanaman yang menyebabkan kehilangan hasil. Kunci keberhasilan pengendalian OPT ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain bersifat spesifik lokasi, dilaksanakan dalam hamparan yang luas, serentak, koordinasi yang baik antar instansi/aparat terkait, dan peran aktif petani.
Lalat buah menjadi salah satu permasalahan utama yang dihadapi oleh petani buah, tak terkecuali petani mangga program ICARE di Kabupaten Pasuruan. Kehilangan hasil akibat serangan hama ini bervariasi, bergantung pada kondisi lingkungan pertanaman dan jenis tanaman yang diserang.
Menanggapi hal tersebut, BSIP Jawa Timur bersama dengan BSIP Buah Tropika melaksanakan kegiatan penerapan teknologi Area Wide Management (AWM) untuk pengendalian lalat buah, dimana teknologi pengendalian hama lalat buah melalui upaya terpadu dan utuh dengan memasang Metil Eugenol (ME) Wooden Block. Bertempat di lokasi kegiatan ICARE, Desa Oro-oro Ombo Kulon, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan. Selain upaya tersebut, juga dilakukan upaya lain, yakni pemasangan Monitoring Trap (MT) dan Transect Line (TL).
Kegiatan dilaksanakan secara serentak di satu kawasan, yang dibagi beberapa kelompok, yang dikomandani oleh Hendri, S.TP, M.Sc dari BSIP Buah Tropika beserta Tim, dan Wakil Ketua Tim PIU ICARE BSIP Jawa Timur Sandrakirana, SP., M.Sc. beserta Tim.
Pemasangan perangkap dipantau secara rutin dengan pengaplikasian umpan protein beracun tersebut dilakukan sejak buah terbentuk. Untuk monitoring, Buah yang busuk dan terindikasi terserang lalat buah dilakukan sanitasi untuk selanjutnya dilakukan pemetaan lokasi. Dalam konteks ini, teknologi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) ini menonjol karena pemanfaatan ME sebagai atraktan lalat buah, dengan penekanan penggunaan insektisida yang sangat minim dan terfokus pada area tertentu, sehingga risiko pencemaran lingkungan dapat dikurangi secara signifikan.
Tidak berhenti disitu, umpan protein juga turut diterapkan sebagai bagian dari pendekatan, umpan protein bukan hanya berfungsi sebagai atraktan lalat buah, tetapi juga sebagai sumber protein yang dibutuhkan oleh lalat jantan dan betina. Aplikasi umpan protein dilakukan secara selektif, terutama pada daun tanaman. Efektivitas penggunaan ME Wooden Block dan umpan protein ini dalam jangka waktu yang panjang sangat tergantung pada sinergi yang terbentuk antara berbagai pihak yang terlibat, utamanya peran petani sebagai pelaku utama untuk tetap konsisten dalam pelaksanaan pengendalian lalat buah.
#bsipkementan
#icare
#AgroStandar
#pertanianmajumandirimodern
#pertaniankorporasi
#kawasanpertanian