BSIP JATIM SIAPKAN BUDIDAYA JAGUNG RAMAH LINGKUNGAN GUNA TEKAN PENINGKATAN EMISI GRK
Pasuruan, 7 Mei 2024 - Peningkatan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) secara langsung akan meningkatkan konsentrasi GRK di atmosfer yang menyebabkan pemanasan global akibat efek rumah kaca atau terhalangnya panas atau radiasi gelombang panjang ke luar atau ke atmosfer oleh GRK. Dampak lain yang ditimbulkan dari GRK ini adalah terjadinya perubahan iklim. Perubahan iklim dapat menimbulkan dampak langsung di bidang pertanian antara lain menurunnya produksi pertanian akibat dari kenaikan suhu, salinitas tanah, serta musim kemarau atau penghujan yang panjang. Oleh karena itu sektor pertanian harus mampu beradaptasi dengan perubahan iklim untuk tetap dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan produktivitas pertanian untuk beberapa dekade mendatang guna memenuhi kebutuhan pangan yang semakin meningkat seiring dengan meningkatnya populasi penduduk global.
Berkaitan dengan hal tersebut, BSIP Jawa Timur melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis Budidaya Jagung Ramah Lingkungan kegiatan ICARE yang dilaksanakan di Hotel Ascent Premiere, Pasuruan dengan mengundang 492 petani anggota Koperasi Jagung Jaya Abadi Pasuruan. Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala BSIP Jawa Timur yang dalam hal ini diwakili oleh Ketua Tim PIU ICARE, Dr. Gunawan, M.Si. Kegiatan tersebut turut dihadiri tim ICARE BSIP Jawa Timur, Tim BSIP Lingkungan Pertanian, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Kabupaten Pasuruan (Ummu Latifah, SP), KJF DKPP Pasuruan, serta Koordinator dan PPL Kecamatan Sukorejo dan Wonorejo.
Pada hari kedua ini kegiatan lebih ditekankan kepada peran pertanian ramah lingkungan dalam menekan emisi Gas Rumah Kaca. Adapun materi yang disampaikan adalah 1). Budidaya Jagung Ramah Lingkungan oleh Dolty Mellyga Wangga Paputri, S.Si (BSIP Lingkungan Pertanian), 2). Mengukur Emisi GRK Pada Jagung oleh Ali Pramono, SP, M.Biotech (BSIP Lingkungan Pertanian), serta 3). Pengenalan dan Pengendalian OPT Jagung oleh Ardiansyah, S.ST (BSIP Jawa Timur). Pertanian ramah lingkungan dapat berperan dalam mengatasi perubahan iklim dan dampak pemanasan global yang disebabkan oleh peningkatan emisi GRK. Praktik pertanian ramah lingkungan seperti pengelolaan tanah yang baik, penggunaan pupuk organik, serta penggunaan air secara efisien dapat membantu menyimpan karbon di dalam tanah dan biomassa tumbuhan. Hal ini membantu mengurangi konsentrasi gas CO2 di atmosfer. Lebih lanjut pertanian ramah lingkungan juga mempromosikan keberlanjutan sistem pertanian, termasuk diversifikasi tanaman, pengembangan varietas unggul baru, serta penggunaan teknologi yang adaptif terhadap perubahan iklim sehingga petani dapat lebih siap menghadapi dampak perubahan iklim.
Seusai dilaksanakan penyampaian materi, kegiatan dilanjutkan dengan survey lokasi lahan yang akan digunakan sebagai lokasi demonstrasi plot (demplot). Kegiatan survey ini dilakukan oleh Tim ICARE BSIP Jawa Timur berkolaborasi dengan BSIP Lingkungan Pertanian dengan didampingi oleh PPL, pengurus koperasi dan petani. Kegiatan demplot ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara langsung kepada petani kegiatan ICARE terkait dengan teknologi budidaya ramah lingkungan yang dapat diaplikasikan di lahan petani.
#bsipkementan
#icare
#AgroStandar
#pertanianmajumandirimodern
#pertaniankorporasi
#kawasanpertanian