KEBUN ZIGA SEBAGAI SOLUSI TEKAN STUNTING
Malang, 26 September 2024 - Pemerintah melalui Perpres No. 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, menargetkan penurunan stunting hingga 14% di 2024 dari 27,6% pada tahun 2019. Berdasarkan tren bulan timbang periode 2018 hingga 2023, prevalensi stunting di Kota Malang terus mengalami penurunan. Per bulan Maret 2024 angka stunting turun sebesar 0,37% dibanding tahun 2023 menjadi 8,38 % berdasar data Dinas Kesehatan Kota Malang. Dari 34 kelurahan, ada 10 kelurahan yang masuk prioritas pengentasan stunting yaitu Tlogomas, Sumbersari, Bumiayu, Klojen, Tunggulwulung, Dinoyo, Tunjungsekar, Kiduldalem, Blimbing dan Kauman.
Dalam Rangka Pelaksanaan Kegiatan Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan Tingkat Kecamatan Sub Kegiatan Penyelenggaraan Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan Tahun 2024 menyelenggarakan Kegiatan Peningkatan Kapasitas Kader Kelurahan Siaga Melalui Pemanfaatan Kebun Ziga Sebagai Upaya Percepatan Stunting. Kegiatan bertempat di Pendopo Kelurahan Tunggulwulung Kecamatan Lowokwaru Kota Malang dan dibuka oleh Lurah Kelurahan Tunggulwulung, Imbar Hadi Wincaksono dengan diikuti sekitar 35 orang peserta yang terdiri dari Kader Siaga Kelurahan, Kelompok PKK RW dan RT 1 s.d 6, kader posyandu serta petugas dari Puskesmas di wilayah setempat. Beliau menyampaikan tak hanya di tingkat kota, penanganan stunting juga dilakukan di tingkat kecamatan, kelurahan, dan puskesmas. Pihaknya terus mendorong terciptanya beragam inovasi di tingkat kelurahan guna menekan angka stunting. “Mereka adalah ujung tombak yang berhadapan langsung dengan masyarakat, yakni kelurahan, dan puskesmas. Mereka punya inovasi yang dikembangkan dan dilakukan". Beliau menyampaikan juga bahwa titik dimulainya pembangunan SDM adalah dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan anak sekolah, karena merupakan umur emas untuk mencetak manusia Indonesia yang unggul. Upaya dilakukan agar jangan sampai ada stunting, kematian bayi, maupun kematian ibu yang meningkat. Tiga komponen penanggulangan stunting yang pertama adalah pola asuh (gizi seimbang, kehamilan, persalinan, ASI, posyandu, imunisasi). Kedua adalah pola makan (sejak catin, hamil dan usia balita), dan ketiga adalah sanitasi (akses air bersih dan perilaku bersih).
Pada kegiatan ini juga mengundang narasumber dari Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kota Malang dengan pemateri Ibu Reni Kurnia Indarti tentang Budidaya Tanaman Kebun Gizi Keluarga dan Pemateri kedua dari BSIP Jawa Timur Tri Ari Ratnawati, SP yang menyampaikan materi Pengolahan Hasil Pekarangan /Kebun Gizi Keluarga. Brliau menjelaskan bahwa pengolahan Hasil Panen dapat dilakukan dengan cara mengolahnya sendiri untuk keperluan keluarga sehari-hari, atau dapat dijual sebagai salah satu upaya peningkatan pendapatan dalam keluarga tersebut. Pengolahan sayuran dan buah dari hasil panen dapat dijadikan sumber vitamin, mineral dan serat dalam rangka memenuhi kebutuhan gizi dalam sehari. Pengolahan sayuran yang segar dapat dijadikan makanan minuman maupun olahan sepinggan, Contoh Materi Pembuatan Olahan Mie Temulawak, Sari Tomat, Bronis Terong , Es krim sayuran .
Dalam upaya pemenuhan gizi untuk keluarga, ibu memegang peranan penting mulai dari pemilihan menu makanan yang akan dikonsumsi, pembelian bahan pangan, pengolahan dan penyajian makanan di meja makan. Makanan dan minuman yang dikonsumsi keluaga dalam sehari harus memiliki kualitas dan kuantitas yang baik, mengandung zat gizi yang lengkap yaitu dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral dan tidak lupa serat,masing-masing zat gizi memiliki perannya masing-masing.
Kesimpulannya buah-buahan dan sayur-sayuran merupakan kebutuhan mendasar untuk pemenuhan gizi, diversifikasi dapat membantu suksesnya program pangan bergizi beragam dan seimbang, pengolahan dapat dilakukan dengan menggunakan alat sederhana, pengolahan diharapkan mampu memberikan keuntungan berupa peningkatan daya simpan, penampilan, gizi, nilai tambah, lebih ringkas dan memudahkan pengemasan dan pengangkutan, menciptakan lapangan kerja serta menumbuh-kembangkan agroindustri, dan manajemen yang baik.