KOLABORASI LINTAS SEKTOR DUKUNG IMPLEMENTASI PROGRAM PAT DI NGAWI
Ngawi, 26 Juni 2024 - Guna mendukung pelaksanaan program Pertambahan Areal Tanam (PAT) di Kabupaten Ngawi, Tim Satgas PAT BSIP Jawa Timur yang terdiri dari Galuh Agung S, S.Tr.P dan Indriana Ratna Dewi, SP melaksanakan kegiatan koordinasi ke Kabupaten Ngawi.
Mengawali kegiatan, tim melaksanakan koordinasi ke Dinas Ketahana Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi dan diterima langsung oleh Kepala DKPP Ngawi (Supardi, SE, M.Si) bersama Sekretaris Dinas (Ir. Eka Sri Rahayu, M.Si), Kabid Sarana dan Prasarana Pertanian (Franky Ardian Febrian Wardana, SP, M.Eng), beserta jajaran. Kepala DKPP Kabupaten Ngawi, Supardi, SE, M.Si menyambut baik adanya kegiatan koordinasi tersebut. Dalam kesempatan tersebut disampaikan sebanyak 103 unit pompa telah disalurkan dengan rincian 50 unit dari brigade DKPP Ngawi, 40 unit dari brigade Kodim 0805/Ngawi dan 13 pompa pengajuan reguler untuk poktan. Sementara untuk irigasi perpompaan dari 25 unit alokasi, 16 unit sudah terealisasi 9 unit sedang dalam proses perijinan.
Selanjutnya tim BSIP Jawa Timur didampingi Kabid Sarana dan Prasarana Pertanian DKPP Ngawi, Franky Ardian Febrian Wardana, SP, M.Eng dan Linna Dwi Handayani, SP, MM (Analis Prasarana dan Saranan Pertanian) melaksanakan koordinasi ke Kodim 0805/Ngawi. Rombongan diterima langsung oleh Komandan Kodim 0805/Ngawi (Letkol. Arm. Didik Kurniawan, S.I.P) bersama Pasiter (Kapten Inf. Priyono). Terkait pompanisasi, disampaikan bahwa saat ini ditemui permasalahan dimana kondisi air permukaan semakin menipis. Hal ini menyebabkan berkurangnya intensitas pengairan di beberapa titik lokasi. Lebih lanjut beliau berharap kegiatan PAT ini dapat ditindaklanjuti dengan dukungan mekanisasi pertanian, utamanya transplanter spesifik lokasi dan combine harvester.
Melanjutkan kegiatan, tim yang terdiri dari BSIP Jawa Timur, DKPP Kabupaten Ngawi, serta Kodim 0805/Ngawi bergerak menuju Desa Gerih, Kecamatan Gerih. Di lokasi rombongan diterima oleh PPL Kec. Gerih bersama Koramil Gerih, Babinsa, serta pengurus Poktan Tani Mulyo sebagai penerima manfaat program pompanisasi. Yang unik adalah di lokasi tersebut petani menggunakan sumber air yang disebut "rembesan", yaitu sisa pengairan lahan yang digunakan kembali untuk mengairi lahan menggunakan bantuan pompa, sehingga meminimalisir terbuangnya air pada musim kemarau. Hal ini dinilai efektif oleh petani, sehingga dapat menunjang kegiatan usahatani di musim kemarau dengan maksimal.