Gelar Workshop, BSIP Jatim Fokus Pada Rantai Nilai Dan Analisas Gap Komoditas Unggulan ICARE
Pasuruan, 15 Agustus 2023 - Rangkaian kegiatan Integrated Corporation for Agricultural Resources Empowerment (ICARE) di Kabupaten Pasuruan terus berlanjut. Setelah sebelumnya melaksanakan inisiasi pembentukan lembaga korporasi berbadan hukum untuk komoditas mangga dan jagung, saat ini BSIP Jawa Timur menggelar kegiatan Workshop Rantai Nilai dan Analisa Gap Mangga dan Jagung di Kabupaten Pasuruan. Workshop tersebut dilaksanakan di Royal Senyiur Hotel, Prigen dengan dan dihadiri oleh KJF Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pasuruan, 11 Kepala Desa lokasi ICARE, Pengurus Koperasi mangga dan jagung ICARE, Perwakilan Poktan, serta PPL dari Kecamatan Rembang, Wonorejo dan Sukorejo.
Kepala BSIP Jawa Timur, Dr. Atekan, SP, M.Si membuka secara resmi rangkaian workshop tersebut. "Kegiatan ini merupakan salah satu tahapan ICARE yang mana saling berkaitan dengan tahapan kegiatan lainnya. Program ICARE ini merupakan kerjasama antara Kementerian Pertanian dalam hal ini BSIP bersama dengan Bank Dunia. Lokasi kegiatan ICARE berada di 9 provinsi, salah satunya Provinsi Jawa Timur dimana kegiatan ini dipusatkan di Kabupaten Pasuruan dengan lingkup 3 kecamatan yaitu Rembang, Sukorejo dan Wonorejo di 11 desa. Dalam pelaksanaannya kegiatan ini kita kolaborasikan dengan stakeholder dengan komoditi utama mangga dan jagung di lahan seluas 1.000 hektar dengan melibatkan lebih dari 2.000 petani". Lebih lanjut Dr. Atekan, SP, M.Si menyampaikan bahwa kegiatan ICARE ini dimulai dengan identifikasi data SDA, SDM, kelembagaan termasuk pengambilan data geospasial untuk mendapatkan data real di lapangan, sehingga melalui data tersebut dapat dilaksanakan penyusunan rencana kegiatan ICARE di Pasuruan. Selanjutnya dilaksanakan pembekalan untuk peningkatan kapasitas petani, penyuluh dan perangkat desa. Lebih lanjut Kepala BSIP Jatim menyampaikan bahwa pada pekan lalu telah terbentuk koperasi sebagai lembaga berbadan hukum untuk komoditas mangga dan jagung. Tujuannya adalah untuk mengakomodir serta memperkuat bargaining position produk petani di lokasi ICARE.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi analisa rantai nilai mangga dan jagung dengan narasumber Dr. Ir. Sumaryanto, MS (Badan Riset dan Inovasi Nasional) dan Moderator Dr. Gunawan, M.Si untuk komoditas mangga, serta Prof. Dr. Jabal Tarik Ibrahim (Guru Besar Agribisnis UMM) sebagai narasumber dan Rika Asnita, SP, M.Sc sebagai moderator untuk komoditas jagung. Rantai nilai bertujuan mengidentifikasi dan mengoptimalkan elemen-elemen yang menciptakan nilai tambah dalam setiap tahap produksi, sehingga meningkatkan diferensiasi produk dan keunggulan kompetitif. Fokus rantai nilai adalah pada penciptaan nilai tambah dan keunggulan kompetitif dalam setiap proses. Sementara Gap analysis dalam konteks rantai nilai komoditas melibatkan pembandingan kinerja aktual dengan target atau standar yang diinginkan untuk setiap tahap dalam rantai nilai.
Sementara itu pada sesi kedua, BSIP Jawa Timur menhadirkan narasumber Moch. Arif Afandi S, SP, M.Si (Praktisi) bersama dengan Ardiansyah, S.ST (BSIP Jawa Timur) dengan dimoderatori oleh Dr. Gunawan, M.Si dan Ratih Sandrakirana, SP, M.Sc mengulik lebih dalam terkait rantai nilai dan analisa gap komoditas mangga dan jagung. Dalam sesi ini kedua narasumber melibatkan secara langsung petani mangga dan jagung untuk memetakan rantai nilai eksisting yang ada. Melalui analisis ini diharapkan dapat mengidentifikasi ketidakcocokan atau "senjang/gap" antara kinerja aktual dan harapan, serta mengidentifikasi langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi celah tersebut.mengidentifikasi ketidakcocokan atau "senjang/gap" antara kinerja aktual dan harapan, serta mengidentifikasi langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi celah tersebut.
#bsipkementan
#icare
#AgroStandar
#pertanianmajumandirimodern
#pertaniankorporasi
#kawasanpertanian