JATIM MEWASPADAI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN ANCAMAN KRISIS PANGAN
Beberapa waktu lalu, tepatnya 01 Oktober 2023, melalui pemberitaan di CNBC, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau masyarakat agar berhati-hati terhadap dampak perubahan iklim. Salah satu dampak perubahan iklim yang telah dirasakan saat ini adalah krisis pangan. Lebih lanjut dikatakan, "Yang biasanya negara-negara itu mengekspor berasnya 19 negara, sekarang sudah setop ngerem ekspornya, tidak diekspor lagi sehingga banyak negara yang harga berasnya naik termasuk di Indonesia sedikit naik."
Perlu diketahui bahwa Jawa Timur dikenal sebagai lumbung pangan nasional, sebagai benteng pertama pertahanan pangan nasional. Beras, telur ayam, daging sapi, dan berbagai hasil kebun nasional sangat bergantung pada Jatim. Adanya Issue krisis pangan yang disampaikan Jokowi tersebut, membuat Jawa Timur cepat tanggap terhadap situasi tersebut. Beberapa upaya yang dilakukan Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan adalah memberikan Award Kepada Pimpinan Daerah Peduli Ketahanan Pangan Di Tahun 2023. Kegiatan ini juga dilakukan dalam rangka memperingati hari pangan sedunia, pada tanggal 16 Oktober 2023, yang puncaknya akan diperingati dengan menghadirkan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Paranwansa, pada 15 November 2023.
Award adalah suatu bentuk penghargaan atau imbalan balas jasa yang diberikan Kepada Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota karena telah berperilaku baik, melakukan suatu keunggulan atau prestasi, memberikan suatu sumbangsih, atau berhasil melaksanakan tugas yang diberikan sesuai target yang ditetapkan, yaitu Peduli Ketahanan Pangan. Nantinya terpilih 10 nominasi pimpinan daerah Bupati/Walikota yang dianggap berhasil menciptakan kondisi tahan pangan di wilayahnya masing-masing. Hal ini tercermin dari kondisi terpenuhinya kebutuhan kecukupan pangan bagi rumah tangga, baik dari jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau. Kepedulian akan pangan sangat penting karena pangan merupakan kebutuhan manusia. Jika pangan itu tersedia dan mudah di jangkau maka dapat dikatakan masyarakat tersebut berada dalam kondisi sejahtera. Kondisi demikian mencerminkan tercapainya keamanan pangan, selanjutnya akan berdampak pada terciptanya generasi penerus bangsa yang bermutu.
Dalam penentuan nominasi Award Kepala Daerah Kabupaten/Kota Peduli Pangan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur bekerjasama dengan lembaga profesional. Diantaranya yaitu Universitas Airlangga: Dr. Suko Widodo, Drs., MSi.; UPN Surabaya: Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto; Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Jatim, Kementan: Ir. Tini Siniati Koesno, MSi.; Media Jawa Pos: Agus Wahyudi dan Tim; Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim: Ir. Bagus Adirasa, MMA; Endah Nora Susanti, SP., MSi.; Dyah Sulistiyo, SP., MMA.; dan Sugeng Maulana.
Melalui keprofesian tim penilai yang dikirim dari masing-masing lembaganya mempertaruhkan untuk melakukan penilaian dan verifikasi lapangan yang dilakukan pada tanggal 23 sd. 27 Oktober 2023, secara adil, transparan dan bijaksana. Tim Penilai dan Panitia penyelenggara menjaring peserta dan menyeleksi calon penerima Award Peduli Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur berdasarkan penilaian proposal dan profil; Kelembagaan pangan; Pembangunan sistem ketahanan pangan; Prestasi dan penghargaan; serta dokumentasi keberhasilan kegiatan. Tentu dengan memperhatikan pendekatan tiga pilar ketahanan pangan yaitu ketersediaan, distribusi dan pemanfaatan pangan.
Selanjutnya, melalui Award Peduli Ketahanan Pangan Tahun 2023, diharapkan dapat memberikan edukasi pemahaman tentang ketahanan dan kemandirian pangan. Selain itu juga membangkitkan semangat semua kepala daerah serta masyarakat pada umumnya untuk berlomba-lomba menciptakan kondisi tahan pangan di wilayah atau lingkungan masing-masing. Pada akhirnya dapat membawa Provinsi Jawa Timur mandiri pangan, dan tetap menyandang predikat sebagai lumbung pangan nasional sebagai benteng pertama pertahanan pangan nasional.