Kerangka Grand Desain BSIP : Menuju Lembaga Standardisasi Bertaraf Global dan Adaptif
Surabaya, 22 Desember 2023 – Sebagai lembaga standardisasi instrumen pertanian yang umurnya masih relatif muda, Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) perlu memposisikan dirinya dalam menjalankan tupoksi serta berperan sebagai miniatur dari Kementerian Pertanian. Sejak ditetapkan kelahirannya melalui Perpres No. 117 Tahun 2022, BSIP terus berkiprah untuk menjadi lembaga standardisasi yang terpercaya (Rightful), diakui eksistensinya (Legitimate) serta handal (Robust-Reliable). Menjawab tantangan tersebut, BSIP Kementan menyelenggarakan diskusi kelompok terarah (Focused Group Discussion/FGD) pembahasan kerangka Grand Desain BSIP di Aria Centra Hotel Surabaya pada tanggal 22 Desember 2023.
Acara tersebut dihadiri oleh pimpinan Unit Kerja dan Unit Pelaksana Teknis BSIP di Provinsi Jawa Timur. Kepala BSIP Jawa Timur Dr. Atekan hadir dalam acara tersebut bersama tim yang beranggotakan Putu Bagus Daroini, SP.MP (Kepala Sub Bagian Tata Usaha), Dr. Gunawan (Koordinator Program), Abu Bakar, S.Pt.,MM dan Ir. Tini Siniati K (Penyuluh Senior BSIP Jatim) serta Ali Ari Widodo, SP.MP (Koordinator JF BSIP Jatim).
“Di Jawa Timur terdapat 5 UPT BSIP dan kami menyampaikan terima kasih dan menyambut dengan antusias telah dilibatkan dalam penyusunan Grand Desain BSIP ini”, ujar Atekan mewakili pimpinan UPT BSIP lainnya yang hadir.
Sekretaris BSIP Kementan Dr. Haris Syahbuddin, DEA dalam arahannya mengingatkan bahwa dalam penyusunan kerangka Grand Desain BSIP diperlukan lompatan berpikir progresif dan kolaboratif. Menurutnya, terdapat aspek penting dalam kerangka tersebut yaitu pengembangan sarana dan prasarana layanan standardisasi, pengembangan sumber daya manusia, penguatan kelembagaan BSIP yang adaptif (Agile) serta kolaborasi untuk membangun branding lembaga BSIP.
“Standardiasi Instrumen Pertanian harus menyangkut public domain dan industrial domain”, pungkas Haris.
FGD menghadirkan narasumber dari Kementerian PPN/BAPPENAS Zulfriandy, SE.,Ak.MM yang menyampaikan kisi-kisi pembangunan nasional yang terkonsep dalam Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2024 - 2029. Selain itu, peserta FGD juga dipandu dalam pengisian kuesioner yang terdiri 4 komponen pertanyaan antara lain: (1) kondisi eksisting sarana dan sarana laboratorium serta IPPTP; (2) Sumber Daya Manusia mencakup alokasi SDM serta sebaran kompetensinya;(3) kelembagaan dan regulasi yang mendukung serta (4) kolaborasi dan sinergi serta branding satuan kerja.
“Dorongan dari BSIP Kementerian Pertanian dibutuhkan dalam mendukung peningkatan kualitas dan daya saing produk pertanian nasional. Grand desain yang disusun nanti tentu juga harus dapat mewarnai Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pertanian”, pesan Zulfriandy.
Semoga dengan tersusunnya Grand Desain ini, implementasi tupoksi BSIP menjadi lebih tajam dan mampu mendukung terciptanya daya saing pertanian Indonesia melalui layanan standardisasi instrumen pertanian.