PENDAMPINGAN PAT, DITJENBUN BERSAMA BSIP JATIM TINJAU LOKASI PENERIMA MANFAAT DI KAB. TRENGGALEK
Trenggalek, 7 Juni 2024 - Dalam pendampingan program Pertambahan Areal Tanam (PAT) Korwil BSIP Jawa Timur untuk Kabupaten Trenggalek, Ajun Prayitno, S.ST, M.Sc bersama dengan perwakilan Bp. Candra dari Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian melaksanakan kegiatan monitoring di Kabupaten Trenggalek.
Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 2 hari pada 6-7 Juni 2024 dengan fokus utama adalah 1). Pelaporan bantuan, baik dari kegiatan Pompanisasi, Irigasi Perpompaan, mekanisasi dan pipanisasi, 2). Progres usulan CPCL melalui kegiatan Anggaran Belanja Tambahan (ABT), serta 3). Peninjauan lokasi PAT
Kegiatan diawali dengan pertemuan dan diskusi di Dinas Pertanian dan Pangan Kab. Trenggalek. Tim diterima langsung oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kab. Trenggalek, Ir. Didik Susanto. Beliau menyampaikan bahwa usulan bantuan melalui Program PAT tahap pertama sudah terdistribusi dan termanfaatkan oleh Poktan, khusunya pompa air dan traktor R4. Irigasi perpompaan sdh diusulkan 45 unit, 17 unit melalui air permukaan dan 28 unit melalui sumur pompa. Lebih lanjut CPCL PAT melalui ABT sudah diusulkan, meliputi kegiatan pompanisasi (24 unit pompa air), irigasi perpipaan (17 unit), DAM Parit, Saluran Distribusi dan Rehabilitasi Jaringan Tersier (RJIT). Sementara itu Bp. Candra dari pihak Ditjenbun Kementan berharap semua bantuan program PAT tepat sasaran untuk menambah IP dan dilakukan percepatan usulan dan realisasi sarpras melalui ABT.
Menuju agenda selanjutnya, kegiatan monitoring dan peninjauan lapang pertama dilakukan untuk kegiatan Pompanisasi di Kec. Karangan, yaitu di Desa Karangan dan Salamrejo. Beberapa hal yg ditemuai di lapang antara lain: 1). Ketersediaan air untuk dipompa tidak mencukupi terutama dari air permukaan (sungai) sehingga beberapa spot beralih ke komoditas yang lain (jagung), sementara yg masih ditanami padi mengandalkan dari sumur pompa, 2). perlu modifikasi pompa dari bahan bakar BBM (bensin) ke yang lain, misalnya gas atau listrik karena biaya produksi bertambah. Menurut petani, 1 liter bensin pompa 3 inchi hanya mampu mengairi sawah maksimal 1,5 jam dengan debit air yang dikurangi. Sementara pertanaman padi untuk saat ini (tidak ada air hujan) membutuhkan minimal 2x pengairan dalam seminggu.
Kunjungan kedua dilaksanakan di lahan Tumpang Sisip (Tusip) antara padi gogo dan kelapa atau tanaman perkebunan lainnya. Lokasi kunjungan berada di Desa Sumberbening Kec. Dongko. Usulan CPCL untuk kegiatan Tusip Kab. Trenggalek meliputi 7 kecamatan dg total luas lahan 102 ha. Varietas padi gogo yang diusulkan berdasarkan varietas yg ditanam petani sebelumnya, yaitu Situbagendit, Situpatenggang dan Inpago. Sedangkan jadwal tanam antara bulan Oktober s.d November 2024.